Suku Banjar salah satu suku terbesar yang berada di wilayah Kalimantan Selatan, kenapa disebut terbesar? Ya, karena suku ini cukup besar kalau dibandingkan dengan suku Dayak dan suku Bugis. Salah satu budaya dan adat Banjar yang cukup dikenal di Nusantara yaitu “Upacar Adat Perkawinan Suku Banjar”
Puncak upacara adat ini adalah, persandingan di pe¬laminan , sebelum upacara tersebut akan didahului dengan tiga tahap upacara, yaitu: Akad Nikah adalah suatu tanda perkawinan telah resmi disyahkan oleh penghulu. Selanjut¬nya upacara Balarap, yaitu mencukur alis pengantin wanita agar nampak indah dan cantik.
Berikutnya upacara Badudus (mandi-mandi), dalam upa¬cara ini dibuatkan tempat khusus yang sudutnya diberi tombak dengan hiasan kain bersulam emas, di atasnya diberi payung. Hiasan lain adalah daun tebu dan janur, seluruh warna didominasi warna kuning, yang berarti Kebesaran dan Keluhuran.
Kemudian diiring masuk ke balai dengan taburan beras kuning, di ruangan telah tersedia 40 jenis kue tradisional .Banjar. Di samping upacara adat perkawinan Banjar akan dipergelarkan aneka kesenian Daerah Kalimantan Selatan.
Coba kita lihat sejarah singkat Suku Banjar ini, suku Banjar ini awal mulanya adalah penduduk Sumatra dan sekitarnya yang ingin mendirikan tanah air baru yang berlokasi di Kawasan Tanah Banjar (Sekarang Kalimantan Selatan). Peristiwa itu sudah terjadi sekitar lebih dari seribu tahun yang lalu.
Selama proses waktu yang panjang itu, mereka telah bercampur dengan penduduk asli yaitu suku Dayak dan ditambah lagi dengan para imigran yang berdatangan. Dengan adanya percampuran seperti itu maka suku Banjar memiliki subsuku Banjar yaitu, suku Banjar Pahaluan, Banjar Batang Banyu, dan Bajar Kuala.
Suku banjar berasal dari wilayah inti dari Kesultanan Banjar. Dimana wilayah ini juga mencangkup wilayah DAS Barito bagian hilir, DAS Bahan (Negara), DAS Martapura, dan DAS Tabanio yaitu pusat suku Banjar di Sungai Barito bagian hilir. Suku banjar selain menempati sebahagian besar wilayah Kalimantan Selatan mereka juga sudah mulai menempati wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur mulai abad ke-17.
Banjar Pahaluan
Biasanya suku Banjar Pahaluan ini membuat permukimannya tidak jauh dari balai suku Dayak Bukit, tetapi walaupun saling berdekatan kedua suku ini dalam kehidupan sehari-harinya mereka berdiri sendiri. Suku Banjar pahaluan ini sebenarnya kebanyakan menduduki lembah-lembah sungai yang berhulu ke Pegunungan Meratus.
Banjar Batang Banyu
Awal mula terbentuknya masyarakat suku Banjar Batang Banyu ini sangaterat hubungannya dengan terbentuknya pusat kekuasaan yang meliputi seluruh wilayah banjar. Dan ada kemungkinan awal mula terbentuknya masyarakat suku Banjar Batang Banyu ini di hulu Sungai Negara atau di Sungai Tabalong yangmerupakan cabang Sungai Negara. Dimana daerah tepi Sungai Tabalong merupakan tempat tinggal tradisional suku Dayak Maanyan, yang diduga ikut serta membentuk subsuku Batang Banyu.
Banjar Kuala
Suku Banjar Kuala merupakan campuran dari suku-suku yang ada di Kalimantan diantaranya, Melayu, Bakumpai, Barangas, Maanyan, Ngaju, Lawangan, Jawa, dan Bukit. Suku Banjar Kuala terbentuk dari difusi kebudayaan yang ada dalam keratin, yaitu kerajaan Daha dalam bentuk Kerajaan Banjar Islam.
Suku Banjar Kuala ini banyak menempati wilayah sepanjang Sungai Tabalong dan muaranya di sungai Barito sampai dengan Kelua, dan Martapura. Sedangkan sebahagiannya lagi ada yang bermukim di kaki pegunungan Meratus dari Tanjung sampai Pelahira.
(Sumber Buku: 1. Keanekaragaman suku di Indonesia, M. Hakim H, Penerbit Tropica. 2. TAMAN MINI “INDONESIA INDAH” Sumber Foto: http://explorewisatakalimantan.blogspot.com)
|
SEJARAH BUDAYA
Follow @pengetahuan_top |
|